kisah kisah tentang tengkorak kristal yang saat ini memang banyak yang berkaitan dengan suku maya dan aztec karena ada legenda dari kedua suku ini yang berhubungan dengan benda yang mirip dengan tengkorak kristal. Benda ini sendiri merupakan artifak berbentuk tengkorak manusia yang terbuat dari kristal-quartz yang berwarna bening, hingga saat ini paling tidak
telah ada 6 tengkorak kristal yang berada di beberapa museum nasional.
*Penelitian tengkorak kristal*
British Museum yang melakukan penelitian berulang ulang pada artifak ini, setidaknya baru pada tahun 2004 peneliti menemukan adanya tanda tanda bahwa lekukan garis yang membentuk bagian gigi crystal skull di ukir dengan menggunakan peralatan perajin emas pada abad 19, temuan ini
sontak mulai meruntuhkan anggapan crystal skull dibuat oleh peradaban aztec dan maya, penelitian ini berkesimpulan bahwa tengkorak kristal diukir di jerman dan bahan dasar kristal quartz tersebut di impor dari brazil. Pihak museum inggris dan museum prancis yang meneliti asal usul dari
tengkorak kristal ini berpendapat bahwa Eugene Boban, seorang penjual barang barang antik sekaligus arkeolog adalah orang yang menyebarkan tengkorak kristal. Pada tahun 1860 - 1880 tengah menjalankan usahanya di mexico city.
Dalam journal archaelogiocal science pada mei 2008, tim peneliti asal inggris dan amerika meneliti tengkorak kristal menggunakan mikroskop elektron dan sinar-X crystallography menyimpulkan bahwa tengkorak kristal yang berada di museum inggris dibuat dengan amplas kasar berbahan alumunium oksida dan berlian dan dibentuk dengan piringan berputar yang dibuat secara khusus, berbeda lagi dengan crystal skull yang berada di institut smithsonian yang diklaim dibentuk menggunakan amplas silikon-carbon yang merupakan bahan sintetik yang sama digunakan dalam
industri modern saat ini, karena bahan sintetis itu baru ditemukan abad 20.
tak hanya berhasil memecahkan cara pembuatan tengkorak kristal ini, para peneliti juga mampu melacak jejak dan asal usul tengkorak kristal. Semuanya berawal pada abad 19, abad 19 pada saat itu adalah periode dimana seni bernuasa kematian dan neraka sedang menjadi tren di daratan eropa dan amerika. Sebagai contoh selama tahun 1852 - 1870, pada masa pemerintahan Louis Napoleon, beberapa perajin perancis membuat benda seni yang dinamai "diableries", diableries adalah diorama yang berisi miniatur kerangka manusia, setan dan beberapa entitas mistis lain.
Di mexico juga mengalami demam ini, Jose Guidalope Posada membuat sketsa komedi satir dan humor dengan menggunakan miniatur tengkorak, dimana sebenarnya budaya seperti ini juga berasal dari eropa yang dibawa masuk ke mexico saat Louis Napoleon menginvasi mexico tahun 1803.
tengkorak kristalsendiri dibedakan menjadi 3 generasi, generasi pertama tengkorak kristal mulai beredar pada tahun 1860 dimana tengkorak kristal pertama didapatkan oleh Henry Christy dan 2 orang lain pada tahun 1867, kemudian pada 1874 Museum nasional mexico membeli dua tengkorak kristal lain dengan harga 28 peso dari Luis Constantiau dan 30 peso dari Jelix Mala pada 1880.
Pada tahun 1878, Eugene Boban menjual beberapa tengkorak kristal lain kepada Alphonse Pinart, seorang penjelajah dan ethnograper. Yang kemudian tengkorak kristal ini disumbangkan kepada Trocadero, Keluarga bangsawan Musée de i'homme, hingga pada tahun 1878 ini tengkorak kristal ini disebut tengkorak kristal generasi pertama karena ukurannya yang kecil (berkisar 1
inch hingga 2,5 inch) dengan lubang vertikal dari tempurung kepala hingga bawah, crystal skull berukuran kecil ini dimaksudkan sebagai memento atau bandul atau ornamen yang sekiranya bisa mengingatkan manusia kepada kematian.
Peredaran tengkorak kristal generasi kedua yang berukuran lebih besar dan tanpa lubang di atas kepala dimulai pada tahun 1881 ditoko milik eugene boban, tetapi karena saat itu tengkorak kristal tidak laku boban memutuskan untuk kembali ke mexico city. Menurut kabar dari penduduk lokal disanalah boban menjual tengkorak kristal itu kepada museum nasional mexico dengan mengatakan bahwa tengkorak kristal itu adalah sisa sisa peradaban aztec, tetapi pihak museum enggan membelinya.
Pada juli 1886, boban berpindah tempat usaha menuju new york. Disanalah diadakan lelang untuk barang barang antik seperti artifak arkeologi, manuskrip kolonial meksiko dan banyak buku buku kuno, diantara benda benda itu terdapat tengkorak kristal. Disanalah satu tengkorak kristal berhasil
terjual kepada Tiffany & Co seharga 950 dollar, 10 tahun kemudian tiffany menjualnya kepada museum inggris dengan harga yang sama. Menariknya dari daftar lelang di new york ada satu lagi tengkorak kristal yang berhasil terjual yaitu kepada George Sisson.
generasi ketiga crystal skull muncul sebelum tahun 1934, dimana sidney barney mendapatkannya dari seseorang, tengkorak kristal yang didapatkan sidney mirip dengan yang berada di museum inggris tetapi untuk yang satu ini ukirannya lebih mendetail di bagian gigi dan mata. Pada tahun 1943
tengkorak kristal ini dijual di london kepada Frederick Arthur Mitchell-Hegdes. Apakah nama ini terdengar familiar? Ya, tentu saja karena salah satu cerita tengkorak kristal ini berasal dari Anna Mitchell-Hegdes yang merupakan anak adopsi dari Frederick yang juga pewaris tengkorak kristal
ayahnya.
Walaupun tengkorak kristal sudah tak lagi misterius, tetapi benda yang satu ini tetap mencerminkan kehebatan manusia dalam membuat sesuatu yang indah melebih jamannya.
Sumber: anthropology.si.edu
No comments:
Post a Comment