Belajar Cara Hipnotis Part 1
Cara atau teknik komunikasi yang digunakan untuk membawa subjek masuk ke dalam kondisi hypnosis disebut induksi. Dengan induksi, pikiran sadar subjek ”diakali” sehingga menjadi sibuk, bosan, atau lengah dalam menjaga pintu gerbang bawah sadar. Dengan demikian, juru hypnosis dapat langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar subjek. Ada banyak teknik induksi. Anda dapat belajar dari berbagai sumber. Yang penting adalah Anda mengerti cara kerja induksi dan Anda menguasai dengan baik teknik-teknik induksi dasar. Setelah itu, Anda bisa mencoba berbagai teknik lainnya.
Dari sekian banyak teknik induksi yang ada semuanya dapat dikelompokkan menjadi enam teknik dasar. Cara mempelajari teknik induksi adalah dengan mengerti bagaimana teknik itu bekerja. Bila Anda menguasai dengan baik teknik-teknik induksi dasar, Anda akan dapat dengan mudah menguasai variasinya, dan bila perlu Anda dapat menggabungkan teknik-teknik dasar ini untuk menghasilkan teknik-teknik lainnya sesuai kebutuhan Anda. Enam teknik dasar itu adalah:
1.Fiksasi Mata
Yang dimaksud dengan fiksasi mata adalah subjek diminta untuk menatap dengan pandangan yang terfokus pada suatu objek. Objek yang digunakan bisa berupa satu titik pandang, cahaya lilin, ujung jari kelingking, atau apa saja, yang bila mata fokus memandang, akan membuat mata lelah. Teknik fiksasi mata bertujuan untuk membuat pikiran sadar menjadi bosan sehingga lengah.
2. Relaksasi atau Keletihan Sistem Saraf
Semua teknik induksi yang meminta subjek untuk rileks secara fisik dan mental, dengan mata tertutup, menggunakan relaksasi sebagai dasar untuk induksi, termasuk teknik relaksasi progresif dan induksi Ericksonian yang menggunakan cerita.
Relaksasi progresif adalah relaksasi fisik sistematis, yang dimulai dan bagian atas tubuh misalnya dari kepala kemudian turun ke kaki, atau bisa juga dilakukan dari arah sebaliknya, yang disertai dengan sugesti dan atau visualisasi yang bertujuan untuk memperdalam kondisi rileks. Relaksasi dapat diulangi hingga tubuh telah benar-benar rileks, yang mengakibatkan pikiran juga sangat rileks sehingga dapat menghasilkan kondisi trance yang diinginkan.
Sedangkan Eriksonian adalah bentuk hipnosis yang menggunakan metafora dan menggunakan kondisi fisik subjek saat relaksasi sebagai masukan agar subjek dapat masuk ke dalam trance. Misalnya: Dan saya melihat napas Anda semakin lambat dan berat yang berarti Anda semakin masuk ke dalam kondisi rileks yang dalam.
3. Membingungkan Pikiran
Teknik yang dirancang untuk membingungkan dan membuat lengah pikiran sadar dapat membuat subjek masuk ke kondisi hypnosis (trance). Saat pikiran sadar sibuk memikirkan makna dari apa yang diucapkan atau di lakukan oleh hypnotist, pikiran sadar menjadi lengah. Dengan demikian, hypnotist dapat memberikan sugesti yang langsung masuk ke pikiran bawah sadar. Cara lain adalah dengan memberikan banyak input secara bersamaan sehingga pikiran sadar tidak sanggup mengatasi banjir informasi (overload).
4. Mental Misdirection (Menyesatkan Pikiran)
Mental Misdirection adalah teknik induksi yang menggunakan respons fisik tententu terhadap sesuatu yang diimajinasikan.Teknik ini menggunakan uji sugestibilitas sebagai sarana untuk membawa subjek masuk ke kondisi hipnosis. Contohnya adalah dengan menggunakan teknik eye catalepsy, yaitu dengan meminta subjek menutup mata dan menggerakkan bola mata ke atas, ke arah ubun-ubun.
Kemudian, subjek disugesti bahwa ia tidak dapat membuka matanya, dan saat subjek tidak dapat membuka mata, subjek merasa telah masuk ke kondisi hipnosis. Jika subjek dapat membuka matanya, maka hipnotis harus cepat menggunakan teknik lain tanpa penlu menjelaskan apa yang telah terjadi.
5. Kehilangan Keseimbangan
Teknik Kehilangan Keseimbangan adalah teknik yang dilakukan sambil menggerakkan sebagian atau seluruh tubuh subjek. Para ibu sering menggunakan teknik ini saat mengayun-ayun anaknya agar tidur. Contoh lain adalah orang yang duduk di kursi goyang, yang bila menggoyang-goyangkan kursinya, akan semakin rileks dan akhirnya tertidur.
6. Shock Induction (Kejutan pada Sistem Saraf)
Ada dua cara yang digunakan untuk dapat secara cepat mengalihkan pengawasan pikiran sadar terhadap pintu gerbang bawah sadar. Bila ini berhasil dilakukan, pikiran bawah sadar akan dapat diakses dengan cepat dan leluasa.
Cara pertama adalah dengan membuat pikiran sadar menjadi bosan (misalnya dengan Eriksonian dan relaksasi progresif) dan yang kedua adalah membuat pikiran sadar “kaget”. Caranya adalah dengan memberikan kejutan yangtidak disangka-sangka sehingga pikiran sadar, untuk sesaat, menjadi bingung karena berusaha mencari makna dan kejadian itu. Pada saat pikiran sadar “kaget”, pintu gerbang bawah sadar terbuka untuk sesaat, karena penjaganya sedang lengah, dan pada saat itu dapat dimasukkan sugesti ke dalam pikiran bawah sadar. Sugesti yang dimasukkan bisa berupa perintah agar subjek menjadi rileks, atau tidur.
Teknik induksi yang menggunakan kejutan pada sistem saraf biasa disebut juga dengan teknik induksi cepat. Bila dibakukan dengan tepat dan efektif, teknik ini dapat dengan cepat membawa subjek masuk ke kondisi hypnosis yang dalam.
Dalam melakukan induksi, seorang hypnotist perlu dengan hati-hati memilih pendekatan untuk menyampaikan sugesti atau induksi. Pendekatan yang dipilih bergantung pada kepribadian subjek yang akan diinduksi. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu:
1. Authoritarian (Paternal)
Pada pendekatan authoritarian, hypnotis secara langsung meminta atau memerintahkan subjek untuk menjalankan sugesti yang diberikan. Pendekatan ini sangat cocok untuk subjek yang patuh atau memiliki tingkat sugestibilitas tinggi. Pendekatan ini banyak digunakan pada stage hypnosis.
2. Permissive (Maternal)
Pendekatan permissive lebih bersifat ajakan dan disampaikan dengan lembut. Dalam hal ini, subjek diajak, didorong secara halus, dan diarahkan dengan lembut untuk mengikuti sugesti yang diberikan oleh hypnotist. Pendekatan permissive banyak digunakan dalam hypnotherapy.
Bersambung ke Part 2
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment