Kulitnya berwarna kuning ada juga bagian yang berwarna biru kehitaman. Kulitnya keras seperti
marmer licin tapi tidak berbulu. Jika dibuka, akan kelihatan bagian dalamnya yang seperti Kepah atau Kupang dalam Bahasa Jawa Timur yaitu mirip kerang tetapi putih dan gepeng melebar.
Ketika masih duduk di kelas 3 SD, saya menderita sakit kuning. Oleh Emak saya diharuskan minum rebusan Kijing segelas tiap malam. Paginya saya minum rebusan Temu Lawak dicampur gula aren. Ternyata obat tradisionla resep Emak sangat mujarab. Dalam waktu 3 (tiga) hari saja sudah terlibat perubahan. perut tidak mual lagi dan mata serta kulit tidak terlalu kuning lagi. Dalam sebulan sudah sembuh seratus persen dan hingga kini tidak pernah kembali lagi.
Selain diminum, Kijing juga dapat dijadikan santapan lezat dan murah. Setiap mandi dan mancing ke kali, kami ramai ramai mencari Kijing. Smpai di rumah, kijing dicuci dengan air bersih, kemudian direbus sampai kulitnya merekah. Dengan garpu diambilah isinya dan dibuang kotorannya yang berwarna hitam Bagi sebagian orang kotoran ini tidak dibuang dan turut dikonsumsi.
Setelah itu dibersihkan lagi dengan air dan dapat dimasak menurut selera. Di sini diberikan salah satu resep favorit saya. KIJING MASAK TAUCO CABE IJO Bahan: Kijing yang telah dikupas dan dibersihkan. Bisa dicampur dengan tempe dan tahu. Bumbu: Cabe Ijo, Bawang Merah, Bawang Putih, Jahe, Laos, Salam, Serai, Garam, Gula Putih, Tauco, Tomat.
Cara Memasak: Kijing digoreng jangan sampai kering, asal layu saja. Semua Bumbu dirajang dan ditumis, kemudian masukan Kijing goreng, kemudian terakhir tauco. Bisa ditambah santan. Masak sampai matang dan nikmati dengan nasi putih hangat plus teh manis hangat. Makannya duduk bersila di atas tikar dan pakai tangan aja alias lesehan.
No comments:
Post a Comment